Sukses

Qatar Gila Bola, Klaim yang Rontok sebelum 90 Menit di Laga Pembuka Piala Dunia 2022

Babak pertama usai, suporter Qatar berduyun-duyun keluar stadion Al-Bayt. Mereka kecewa dengan penampilan timnas-nya yang digebuk 0-2 oleh Ekuador

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang babak kedua laga pembuka Piala Dunia 2022 Qatar vs Ekuador, ribuan kursi di Stadion Al Bayt mendadak lengang Minggu (20/11/2022) malam itu.

Saat itu tuan rumah sudah tertinggal 0-2 dari Ekuador sejak babak pertama usai. Gol tim tamu yang diciptakan Enner Valencia pada menit ke-16 dan ke-31 membuat fans Qatar lesu dan berduyun-duyun meninggalkan stadion.

Padahal, stadion Al Bayt dipenuhi penonton sebelum laga dimulai. Sekitar 67.000 penonton memadati stadion, yang didominasi dengan warna merah dari suporter tuan rumah. Sebagian berwarna kuning, dari suporter Ekuador.

Pulangnya suporter Qatar jelas mengundang sorotan, bahkan ada yang mengatakan kosongnya tribun itu merupakan noda di Piala Dunia.

Sejumlah spekulasi mengemuka mengenai susutnya ribuan penonton tersebut. Salah satu tudingan yang muncul: penonton bayaran yang disewa pemerintah Qatar demi kemeriahan pesta Piala Dunia.

Terlepas dari tudingan soal penonton bayaran, kekecewaan atas penampilan timnas Qatar bisa dimaklumi jika menimbulkan kekecewaan suporternya. Permainan yang tersaji di lapangan tidak sesuai dengan harapan. Ekuador mengambil kendali lebih awal dan Qatar jarang melakukan mengancam.

Di belakang salah satu gawang Al Bayt, ada satu kelompok besar pendukung Qatar. Menurut laporan Mirror, area tersebut ditempati oleh suporter yang berlabel 'Ultras Qatar'.

Mereka terus memberikan dukungan demi menyemangati tim asuhan Felix Sanchez. Namun mereka terdiam setelah dua gol Enner Valencia menjebol gawang Saad Alsheeb.

Apa yang terjadi di lapangan menjadi mimpi buruk bagi para suporter Qatar. Di stadion akhirnya hanya tersisa sekitar 10.000 penonton.

2 dari 5 halaman

Sudah Kalah

Beberapa jurnalis, seperti Adrián Esparza dari TUDN, yang berada di luar stadion, melaporkan komentar-komentar dari para penggemar Qatar yang marah.

"Kami sudah kalah. Bertahun-tahun menunggu ini, dan pemain keluar dan tampil seperti itu," kata seorang suporter Qatar kepada Esparza setelah pergi lebih awal.

Hasil ini  membuat Qatar menjadi tuan rumah pertama yang kalah pada laga awal Piala Dunia. Lebih buruknya lagi, Qatar tidak mampu melepaskan tembakan yang mengarah ke gawang.

Meski suporter pulang di babak kedua, pelatih Qatar Felix Sanchez tetap mengharapkan dukungan mereka dalam dua laga mendatang.

"Mungkin suasana membebani kami. Sangat sulit bagi kami untuk berkompromi dan lawan jelas berhasil mengalahkan kami. Ekuador adalah tim hebat yang mengungguli kami dalam semua aspek permainan," kata Sanchez usai laga.

"Kami akan belajar dari ini, saya sangat yakin. Sekarang harus mengangkat kepala kami dan mencoba untuk pulih," sambungnya.

3 dari 5 halaman

Warisan Sepak Bola

Beberapa hari sebelum mulainya Piala Dunia 2022, pelatih timnas Belanda Louis van Gaal berbicara tentangstatus  Qatar. Ia mengatakan, sebenarnya Qatar tidak pantas menjadi tuan rumah.

Selain karena negara kecil, hal lain yang lebih penting negara itu tidak memiliki warisan sepak bola. Dikutip dari BBC (16/11/2022), pelatih yang dikenal ceplas-ceplos itu mengatakan, turnamen sebesar Piala Dunia sudah seharusnya digelar di negara yang memiliki warisan sepakbola yang besar.

“Anda harus bermain (Piala Dunia) di negara sepak bola,” terang van Gaal.

Qatar memang baru pertama kali terjun di turnamen empat tahunan ini. Di level Asia negara teluk itu pernah menjadi juara pada 2019.

Menurut Van Gaal, negara dengan kultur sepak bola memiliki pengalaman dan mampu merangsang peserta Piala Dunia untuk tampil lebih kompetitif.

4 dari 5 halaman

Terlalu Kecil

“Negara-negara sepak bola memiliki lebih banyak pengalaman dalam segala hal dan dapat merangsang peserta dengan cara lain, dengan cara yang benar,” tambah van Gaal.

Mantan pelatih Manchester United itu menilai Qatar terlalu kecil untuk Piala Dunia. Negara teluk itu hanya memiliki populasi kurang dari tiga juta jiwa, bahkan delapan stadion yang akan digunakan juga tersebar di area seluas West Yorkshire (2.029 km persegi).

Hal lain adalah kesulitan Qatar menampung para pecinta sepak bola dari berbagai negara. Piala Dunia 2022 yang dipusatkan di area kecil menimbulkan penumpukan, sehingga para fans kesulitan mencari tempat menginap yang terbatas di area tersebut.

Van Gaal bahkan menyatakan bahwa beberapa teman dan keluarganya yang ingin ke Qatar sangat sulit mendapatkan akomodasi.

Meskipun begitu, van Gaal tetap memberikan penilaian objektif berkaitan kualitas fasilitas yang disiapkan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. “Organisasi (penyelenggara) dan lapangan, dan semua fasilitasnya sangat baik,” ucap van Gaal.

5 dari 5 halaman

Semakin Berat

Laga Qatar selanjutnya dinilai sama berat. Pada 25 November mendatang, Qatar akan berhadapan dengan juara Afrika 2022, Senegal. Lalu pada 29 November, Qatar akan melawan Belanda. Menarik dinantikan, apakah fans Qatar Kembali akan pulang lebih awal lagi?.

Di Grup A, Belanda paling difavoritkan untuk lolos dari fase grup saat mereka mengejar gelar Piala Dunia perdananya. Tim Oranye akan berusaha menebus kegagalan Piala Dunia sebelumnya, saat mereka gagal lolos ke putaran final di Rusia.

Belanda punya materi pemain yang lengkap dan ditangani pelatih senior yang berpengalaman. Virgil Van Dijk akan memimpin para pemain senior, termasuk Denzel Dumfries, Stefan de Vrij, Matthijs de Ligt, dan Memphis Depay. Namun, tim itu juga diisi darah baru yang menjanjikan seperti Cody Gakpo, Xavi Simons, dan Stephen Bergwijn. 

Senegal awalnya dijagokan untuk lolos sebagai runner-up. Namun, mereka kini dipastikan kehilangan Sadio Mane karena cedera, meski masih memiliki Kalidou Koulibaly dan Edouard Mendy. Absennya Mane membuat peluang mereka kini sama besar dengan Ekuador. Adapun Qatar, yang lolos sebagai tuan rumah, diprediksi akan sulit bersaing.